Tak jauh dari Malioboro Mal, ada tempat ngopi dan makan burger yang enak dan terjangkau. Kalau jalan kaki, tak sampai 1 km lewat Jalan Dagen. Harsa Coffee Burger namanya, dengan bangunan rumah vintage.
![]() |
Foto bagian depan Harsa Coffee Burger Society, Jalan Kumetiran, Jogja. Foto dokumentasi @katanieke |
Sekilas bangunan itu seperti sebuah rumah biasa. Fasad bagian depan dominan warna putih. Hal yang membuat orang paham kalau itu tempat makan adalah tulisan di atas sebuah jendela yang memanjang berbentuk persegi panjang: Harsa. Lalu di bawahnya tertera: Coffee Burger Society. Sebuah plang berbentuk lingkaran bertuliskan Harsa tak jauh dari situ. Letaknya persis di depan gereja Hati Santa Perawan Maria yang Tak Bercela, Jalan Kemetiran, Yogyakarta.
Saya melangkahkan kaki masuk ke dalam. Lahan teras disulap menjadi meja kasir sekaligus dapur mini untuk meracik makanan ringan dan minuman seperti kopi dan teh. Sementara bagian garasi yang tak luas dan sebagian teras untuk para tamu dengan meja kursinya. Ada dua ruangan dengan berpendingin ruangan. Pertama, ruangan yang berada tepat lurus dengan garasi. Kedua, agak masuk ke dalam, menyerupai ruang tamu dan ruang keluarga yang diubah menjadi ruangan komersial. Interiornya membuat pengunjung merasa seperti masuk ke dalam rumah.
![]() |
Harsa Coffee Burger, Jalan Kumetiran, Yogyakarta. Foto oleh @katanieke |
Harsa di Jumat malam cukup ramai. Biasanya saya makan burger sambil duduk di sisi teras. Lantaran malam itu Jogja lagi sumuk atau gerah, saya melenggang ke ruang tamu yang ada pendingin ruangannya.
Soal menu, sepertinya saya tak perlu khawatir. Selain burger, Harsa juga menawarkan menu nasi dan chicken steak. Tak perlu pula khawatir soal harga. Minuman dimulai dari Rp 6 ribu, makanan dimulai dari Rp 20 ribuan. Dengan harga segitu, rasa makanan cukup memuaskan dan mengenyangkan.
Tak butuh waktu lama menunggu. Paling lama sekitar 15 menit, menu yang saya pesan sudah disajikan di meja. Pegawai cukup ramah dan responsif.
Menu yang saya coba adalah bundling paket burger dan minuman. Burgernya cukup tebal, daging yang lembut, sayur segar, saus yang sedikit pedas dan gurih bercampur mayo. Mereka menyediakan sarung tangan plastik apabila pengunjung ingin makan burger menggunakan tangan.
![]() |
Burger Harsa bikinan sendiri alias homemade. Tebal, ada sayuran, sausnya enak dan gurih, dagingnya empuk. Foto oleh @katanieke |
Saya juga menjajal chicken steak di Harsa yang dibanderol Rp 29 ribu. Isinya macaroni dengan saus keju, daging bistik ayam yang dipanggang, salad, dan saus steak. Untuk saus steak, pengunjung diberi pilihan: barbeque, black pepper, dan nushrvom. Saya memilih nushrvom. Daging bistiknya lembut dan empuk. Macaroni yang diberi judul mac and cheese yang menjadi bagian dari chicken steak, rasanya antara manis dan gurih keju.
![]() |
Chicken steak Harsa Coffee Burger. Foto oleh @katanieke |
Banyak pilihan menu bundling minuman dengan makanan berat dengan harga yang ramah di kocek, baik awal bulan, pertengahan, maupun akhir bulan. Setidaknya kalau mampir di Harsa saat akhir bulan pun kantong tak akan bolong.
Oya, letak Harsa tak jauh dengan Kawasan Malioboro. Bisa ditempuh dengan jalan kaki asal tidak saat siang bolong Ketika matahari lagi galak-galaknya. Dari Malioboro Mal, jalan kaki lewat jalan Dagen jaraknya tidak sampai 1 km. Naik becak atau bajaj pun oke.
kasih pic peta Harsa dengan Malioboro
![]() |
Jarak Harsa dari dan ke Malioboro Mal tak sampai 1km. Foto @katanieke |
Salam,
@misskatanieke
Nieke Indrietta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi... terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya. Mohon berkomentar dengan sopan, tidak meninggalkan spam, tidak menggunakan LINK HIDUP di kolom komen. Sebelum berkomentar, mohon cek, apakah Anda sudah memiliki profil di akun Anda. Profil tanpa nama atau unknown profil tidak akan diterima berkomentar. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tidak gunakan akun anonim.
Salam.