Jantungku berdebar kencang.
Apakah jantungmu juga?
Hatiku meradang. Terisi galau sekeranjang.
Bukan aku yang memungut rindu bertebaran.
Pasti angin musim penghujan yang menggoyang.
Tiap helai rindu yang meranggas di pohon kenangan.
Dan ketika helai kerinduan berguguran.
Aku menyusuri jalan setapak menuju pintu hati
dengan kunci yang tergenggam.
Aku lukis dinding hatiku dengan warna-warni pelangi.
Kusediakan meja dengan dua kursi.
Di beranda hati. Untukmu yang hadir nanti.
Bunga-bunga di pinggir jendela hati.
Mesti tersiram doa tiap hari.
Memancarkan keindahan yang sejati.
Kunci yang kugenggam.
Tak akan kubiarkan.
Lalai lepas tercuri pun jangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi... terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya. Terima kasih pula untuk sudah berkomentar dengan sopan, tidak meninggalkan spam dan tidak menggunakan LINK HIDUP di kolom komen. Untuk setiap komentar, saya upayakan kunjungan balik ke blog Anda untuk menjaga tali silaturahmi.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tidak gunakan akun anonim.
Salam.