Menu

Percik Kata Nieke

Jumat, 22 Oktober 2010

Hujan Sang Kekasih



Kalau kamu melihat butir-butir hujan menempel di jendela, jangan dihapus.

Itu surat cinta dariku.

Kata-kata tak lagi sanggup tertampung di keranjang hati.

Aku minta langit memburai kristal putih.

Angin meniupnya hingga sampai di kaca jendela hati.

Sst... dengar...

Setiap rintiknya di kaca jendela, adalah ketukanku.

Menabuh pintu hatimu.

Rintik hujan menari tap di kaca jendelamu.

Seperti aku yang berdansa dalam pikiranmu.

Gaun putih kupakai menari, terjahit rapi dari tiap bulir anak langit.

Berpijar keperakan. Di matamu menyilaukan.

Hingga langit kelam, rintik masih menutuk. Terus mengetuk.

Di lantai hatimu aku ingin masuk.

Jika embun kristal itu masih belum menguap di kaca jendela.

Coba kamu buka. Hiruplah udara. Wangiku pasti tertinggal di sana.

Kalau bulir di jendela itu jatuh dan menyesap tanah, pandanglah ke bawah.

Aku ada dalam tiap jejak langkah.

Selasa, 28 September 2010

Apakah Tuhan Ada di Sana?






Ke mana kamu akan mencari Tuhan? Pada agama? Salah. Tuhan nggak ada di agama. Agama cuma memuat aturan. Agama nggak pernah bikin manusia lebih baik. Agama menciptakan manusia untuk menjadi agamawi

Kamu pergi mengembara ke seluruh dunia, mencicipi tiap teguk ajaran agama. Tapi hidupmu tak berubah juga.

Agama nggak pernah bikin manusia menjadi lebih baik. Agama membuat orang berpikir dirinya sudah benar, menjadi agamawi. Mengira hubungan manusia dengan Tuhan hubungan yang vertikal.

Jadi, kemana mencari Tuhan, kalo Dia nggak ada di agama? Tuhan cuma ditemukan kalo hatimu bener-bener kangen sama Dia. Tuhan cuma bisa ditemukan lewat hubungan. Seperti seorang anak dengan bapaknya. Ada kedekatan. Ada hubungan dari hati ke hati. Kamu tau isi hatiNya. Dia? Oh, Dia tentu saja sudah kenal kamu sejak dulu. Dia tau isi hatimu. Dia tau saat kamu meringkuk di tempat tidurmu. Menangis. Saat kamu merasa hatimu hampa dan nelangsa.

Pertanyaannya bukan, kamu punya agama nggak. Tapi: apakah kamu mempunyai hubungan dengan Tuhan? Kamu bisa punya agama, tapi nggak punya hubungan sama Dia. Nggak kenal Dia.


Apakah kamu pernah mengalami perjumpaan yang pribadi dengan Tuhan?

Cuma itu yang bisa mengisi satu ruang kosong di dalam hatimu.


***


Jumat, 10 September 2010

Kenapa Disebut Jatuh Cinta?






Karena ketika kamu mencintai seseorang, kamu siap jatuh dan terluka.

Karena kamu mesti menjatuhkan ego dan kesombonganmu untuk mempertahankan cinta.

Karena kamu memilih, kemana kamu menjatuhkan pilihan hatimu. Ya, cinta itu memilih.

Karena ada seseorang yang menjatuhkan diri, berdarah dan terluka, demi melihat kehidupan kita berubah.

Karena ketika kamu terjatuh, ada tangan yang menopangmu dengan penuh cinta.

Karena Ia menjatuhkan pilihanNya padamu. Meski kamu tak setia. Ia tetap setia.

Karena ia tidak menuntutmu untuk menjatuhkan harga diri kamu sebagai perempuan, tapi menjaga dan mencintaimu apa adanya.

Karena ia menjatuhkan pilihan padamu, dan kamu menjatuhkan pilihan padanya.

Karena kamu bertanggung jawab atas pilihanmu, mencintai seseorang ada konsekuensinya. Pilihlah dengan benar.

Karena cinta itu tidak buta. Ada konsekuensi jatuh dan terluka. Tak ada orang yang sempurna.

Karena cinta bisa membuatmu merana, tapi kamu bisa meminimalisir dengan terlebih dulu menentukan standarmu.

Karena kamu menemukan rumahmu. Rumah adalah tempat kamu menaruh hatimu.

Karena kita menjatuhkan lutut kita untuk berdoa, untuk mendapat kekuatan mencinta.

Ingat, sebelum jatuh cinta, jatuhkan hatimu padaNya, yang terbaik yang bisa menjagamu, yang setia saat kita tidak setia.

Pandanglah langit berjelaga di kelamnya malam. Setiap kerling bintang, adalah kecupan sayangNya untukmu.

***

Kamis, 26 Agustus 2010

Bintang





Bintang adalah lilin-lilin yang dibawa para malaikat
yang berjalan mengelilingi antariksa,
lalu cahayanya berpendar ke bumi.





Tiap cahayanya membawa kehangatan,
menembus bekunya udara malam.

Mengirim secarik pesan,
menerobos bekunya hati yang bungkam.

Sejuta cahayanya menjadi harapan.

Penunjuk jalan untuk nelayan.

Petanda untuk petani musiman.


Kedip kerlingnya adalah asa.

Tiap melintas, bibir berbisik doa.

Pemantik romansa.

Perona cinta.

Tanpanya, langit kelam berjelaga.
Kusam tak mempesona.


***
25 Agustus 2010


Sekali Lagi Tentang Senja








Senja
Kamu meneduhkan tubuh yang terbakar amarah surya
Langit memekik merah
Berdarah
Terluka

Kepergiannya membawa asa
Memantik duka

Ia pergi tanpa kata-kata
Sesenyap ruang hampa udara

Kepergiannya padamkan bara
Kala hangat dalam dada terasa

Senja
Lalu terdiam tanpa kata
Sesenyap ruang hampa udara

***

25 Agustus 2010

Selasa, 29 Juni 2010

Hujan Rasa Kopi


Sebelum senja membuka mata
Ada gerimis yang lirih
Jatuh di atas kepala
Mengalir ke bibir
Hujan rasa kopi

Mungkin Tuhan lupa
menambahkan krim
sebelum mengirimnya

Tuhan, aku mau yang rasa strawberry
Ini terlalu pahit

Aku ingin mencium senja
Mendekap jingga
Membawa hangatnya udara
Memasukkannya ke rongga dada
Mengisi relung jiwa
Tapi jingga tak mampir

Butir demi butir hujan kuhirup
Baunya pun seperti ampas kopi
Pahit


Jakarta, Plasa Semanggi, Selasa, 29 Juni 2010
Nieke Indrietta

bersama dua perempuan senja: Dian Ariffahmi dan Arti Ekawati

Rabu, 23 Juni 2010

Aku dan Bahagia




Bahagia itu bukan yang hal rumit sebenarnya....


Bahagia itu ketika menatap rona jingga di pipi langit | menghangatkan hati yang gelisah.


Bahagia itu ketika aku menemukan surat cinta dalam tiap tetes hujan dari langit.


Bahagia itu ketika Tuhan mengirimiku hujan rasa strawberry, langit rasa jingga, parfum laut dan jubah pelangi.


Bahagia itu ketika melihat wajah terkejut Mama, ketika aku tiba-tiba muncul di depan dapur di hari ultahnya. Dia tak menyangka aku pulang.


Bahagia itu tidak ditentukan oleh orang-orang sekitarmu. Kamu bisa memilih mau bahagia atau tidak. Kamu yang tentukan.


Bahagia itu tidak ditentukan oleh keadaan senang atau susah. Bahagia itu adalah kekuatan kala menghadapi saat susah.


Bahagia itu ketika melihat hidup seseorang yang dekat dengan kita, berubah hidupnya, menjadi lebih baik.


Saya bahagia ketika menghadapi situasi sulit, saya menemukan ada jalan dan harapan.


Bahagia itu ketika saya melihatmu tersenyum, setelah membaca tulisanku.


Bahagia itu mengingatMu, yang setia padaku, sekalipun aku tidak setia, yang selalu percaya, aku bisa mencapai mimpi.


Bahagia itu ketika menerima telpon Papa, yang bertanya kamu sudah makan belum, jangan lupa makan.


Bahagia itu ketika menemukan teman, dengan kasih yang tidak bersyarat menerima diriku apa adanya.


Bahagia itu ketika aku menemukan diriku terpantul di kedua bola matamu.


Bahagia itu ketika aku menulis dan tulisan itu bisa mempengaruhi orang lain bangkit dari kehidupannya, menjadi inspirasi.


Bahagia itu ketika aku melihat orang-orang terkasih dalam hidupku, tersenyum dan tertawa.


Bahagia itu ketika Dia memberikanku kesempatan kedua untuk mengarungi perjalanan hidupku.


Bahagia itu ketika aku bisa mengalahkan ketakutanku dan menemukan ternyata aku mampu.



Sst... kamu bisa menemukan kebahagiaan, bahkan dalam hal yang sederhana. :)


http://twitter.com/katanieke