Apa yang harus dilakukan agar bisa nyaman nonton sepanjang film--dalam artian kita tidak mengganggu penonton lain sekaligus nyaman untuk diri sendiri?
Etika menonton di bioskop. |
Belakangan sedang viral di media sosial, seorang pengunjung bioskop yang memprotes manajemen bioskop karena kenyamanannya menonton terganggu suara anak kecil. Berdasar ceritanya, film yang ditonton bukan film anak-anak.
Pengunjung bioskop yang protes ini kemudian menegur keluarga yang membawa bayi ke bioskop. Namun orang yang ditegur tak mengacuhkan. Salah satunya malah mengomentari si penegur ini sebagai orang yang tak pernah tahu rasanya memiliki bayi.
Kisahnya mengingatkan saya pada cerita teman saya, sebut saja Sari. Namun Sari di posisi sebagai orangtua yang membawa anak ke bioskop. Suatu hari, bersama suami dan kedua anaknya yang berumur 3 dan 4 tahun, mereka menonton film di bioskop. Di tengah menonton film, anak bungsunya berteriak-teriak rewel. Lantaran tidak enak mengganggu penonton lain, mereka berempat memutuskan keluar ruangan meski film belum selesai. Mereka khawatir penonton lain merasa terganggu.
Kalau satu tiket nonton senilai Rp 35 ribu, kalikan saja dengan 4 orang. Belum termasuk camilan dan minuman yang dibeli sebagai teman nonton. Rugi dong, karena batal nonton film. Toh, teman saya itu, Sari mengaku merasa sudah memutuskan hal benar untuk keluar ruangan bioskop.
Ia belajar dari kejadian tersebut, untuk menonton bioskop menunggu usia anaknya lebih dewasa dan sesuai dengan film yang akan ditonton. Oya, pengalaman Sari ini terjadi sebelum negara api pandemi menyerang.
"Daripada dipendeliki (dipelototi) orang, ke bioskop maunya menghibur diri. Lah jangan sampai malah jadi ribut sama orang di bioskop," tutur Sari.
Lain lagi pengalaman teman saya lainnya, sebut saja Yeni, yang punya dua putri usia kelas 5 dan 6 SD. Yeni mengaku beberapa kali mengajak anaknya menonton di bioskop apabila filmnya sesuai usia. Bahkan, Yeni kerap mencari tahu resensi film tersebut dari beberapa sumber sebelum memutuskan menonton di bioskop berssama anak-anaknya.
Bahkan untuk film-film Marvel seperti Avengers dan Wonder Woman--yang kebanyakan sudah ditonton anak-anak di Indonesia, Yeni belum mengizinkan untuk anak-anaknya. "Entar jadi bingung jelasin ke anak, karena ada adegan lakon memb*n*h musuhnya," katanya. Belum lagi kalau ada adegan dewasa.
Hal paling parah yang pernah saya lihat saat ke bioskop adalah ketika nonton film The Raid, tak sedikit orangtua yang mengajak anak-anaknya yang bahkan belum 13 tahun. The Raid adalah film Indonesia dengan genre action-thriller yang disutradarai Gareth Evans. Film yang dibintangi Iko Uwais ini menonjolkan seni bela diri khas Indonesia yakni pencak silat. Lantaran film yang dirilis Maret 2012) ini pula, nama Iko Uwais melambung.
Menengok film ini sebentar yuk. Situs film IMDB.com memberi label R untuk The Raid, yang artinya mengandung adegan kekerasan berdarah-darah dan penggunaan bahasa yang kasar. Memang film ini tidak mengandung adegan dewasa yang intim. Versi lembaga Amerika, rating R memperkenakan anak usia 13-16 tahun menontonnya asal didampingi orangtua. Masalahnya, budaya Amerika dan Indonesia berbeda dalam banyak hal termasuk konsep film, parenting/pola asuh anak, pergaulan, dan lainnya.
Jadi, bagaimana sih sebaiknya kalau menonton bioskop? Apa yang harus dilakukan agar bisa nyaman nonton sepanjang film--dalam artian kita tidak mengganggu penonton lain sekaligus nyaman untuk diri sendiri?
3 hal penting ketika menonton film di bioskop bersama anak kecil. |
Sebelum nonton film
Sebelumnya saya menyebut cerita teman saya yang bernama Sari. Ia memeriksa review film yang hendak ditonton. Mencari tahu testimoni orang-orang yang sudah terlebih dulu menyaksikannya. Apakah terdapat adegan dewasa, vulgar, berdarah-darah? Setiap keluarga biasanya punya standarnya masing-masing. Seberapa banyak bisa berkompromi dan seberapa yang pantang dilanggar? Jadikan ini patokan saat menentukan judul film yang hendak ditonton.
Banyak kok blog-blog yang bahas film. Salah satunya blog yang sedang dirimu baca ini. Ehem-ehem-ehem-uhuk-uhuk. Kalau kepo review film apa saja yang pernah saya tulis bisa mampir ke mari.
Idealnya baca lebih dari satu review. Cari tahu apakah ada hal-hal vulgar, berdarah-darah, genre, apakah filmnya cukup menghibur. Lebih pada persiapan supaya tidak merasa rugi sudah bayar tiket bioskop.
Berhubung saya masih lajang, saya hanya bisa berbagi apa yang sudah dilakukan teman saya yang tadi saya sebut di awal tulisan ini, sebelum menonton di bioskop. Hal itu pula yang saya terapkan kalau menonton film bersama keponakan-keponakan saya yang usianya kurang dari 17. Jika teman pembaca berniat menonton bioskop bersama anak-anak, paling tidak pertimbangkan beberapa hal tadi.
Pertimbangkan hal-hal ini sebelum memutuskan nonton bioskop bersama keluarga, terutama jika ada anak-anak. |
Saat menonton di bioskop
Bioskop biasanya menayangkan tata tertib menonton film, sebelum film mulai diputar. Ada baiknya, orangtua menjelaskan aturan tersebut sejak dari rumah.
Bisa juga menambahkan aturan tambahan seperti menyimpan gawai milik anak atau meminta anak menyimpan dan membisukan gawainya sepanjang film. Meminta mereka fokus menonton film ketimbang sedikit-sedikit mengintip ponsel. Tentunya orangtua perlu melakukan hal serupa, karena anak cenderung meniru. Sebelum masuk ruangan studio, persiapkan anak-anak agar ke toilet terlebih dulu.
Jangan lakukan hal-hal ini saat menonton bioskop. |
Sesudah menonton film
Sebenarnya, tujuan menonton film bersama keluarga adalah sebagai sarana hiburan, edukasi, membangun hubungan dalam keluarga. Jadi memang sebaiknya dihindari hal-hal yang bisa menimbulkan ketidaknyaman dengan mengantisipasi terlebih dulu.
Rampung nonton film di bioskop, orangtua bisa menanyakan kembali tentang film yang ditonton ke anak-anak. Minta mereka menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri. Tanyakan hal-hal yang mereka sukai dari film tersebut, serta apa yang tidak disukai.
Dari jawaban mereka, orangtua atau orang dewasa bisa mengevaluasi kemampuan anak-anak mencerna film, membangun komunikasi, mengedukasi, dan mengajar cara berpikir kritis.
Nah, bagaimana dengan teman pembaca? Punya pengalaman unik saat menonton film di bioskop bersama keluarga?
Salam,
Kata Nieke
Baca juga:
5 Cara Liburan Murah dengan Kantong Tipis
kalau saya belum pernah sih ngajak anak nonton ke bioskop. padahal anaknya sudah beberapa kali sih minta diajak nonton. tapi ya berhubung jarak bioskopnya lumayan jauh dan yang dekat itu mahal banget tiketnya akhirnya belum dikabulkan permintaannya. padahal pas film nussa kemarin tayang pengen banget ngajak anak nonton tapi ternyata malah nggak tayang di sini nggak jadi deh
BalasHapusReview film memang penting ya dalam menentukan film yang akan ditonton bersama anak. Kemudian sikap orang tua harus bijak ketika tiba-tiba terjadi hal yang mengejutkan di dalam bioskop, sama seperti yang dilakukan Mbak Sari.
BalasHapusKalau kami karena tidak hobby menonton bioskop memilih nonton dirumah santai bisa duduk atau sambil tiduran.
BalasHapusNah kalau sudah hobby nonton setuju dengan saran mbak nieke, pilih film yg sesuai anak, atau tidak.perlu mengajak anak kalau orang tua kangen nontin film kesukaan di bioskop
Apa yg dilakukan Mba Sari saya acungi jempol. Kenapa? Karena anak itu sangat cepat nangkap dan ingatannya sangat kuat. Sekali terpapar hal2 negatif dari apa yg dikasih ke visual mereka tuh susah hilangnya
BalasHapusSaya aja yang udah dewasa, saat nonton the Raid di bioskop, bisa dibilang 70% tutup mata karena banyak adegan kekerasan dan terlihat real! The Raid adalah film tersadis yang pernah saya tonton. Jadi kaget banget sih, kalau ada orang tua yang bawa anak bawah umur tuk nonton the Raid. Takutnya trauma atau malah mempraktekkan ke temannya.
BalasHapusBeberapa kali suami ngajak nonton di bioskop bareng anak, tp saya selalu menolak. Selain takut mengganggu, saya takut anak belum siap dengan suara yg keras, ruangan yg gelap, dan dingin. Khawatir anaknya ga nyaman. Bener banget deh, aku sempet tuh kepikiran: yaudah yuk nonton, tp anak2 dititip aja.
BalasHapusWah di Aceh nggak ada bioskop ini kak padahal bisa jadi alternatif kalau misalnya ajak anak nonton film di bioskop yang mendapatkan sentuhan berbeda pastinya
BalasHapusSetuju banget kalau untuk orangtua yang lebih bijak adalah mencari tahu terlebih dahulu jalan cerita dan rating tontonan. Berbahaya untuk masa depan anak juga sih, ketika mereka menonton hal yang gak semestinya.
BalasHapusDan sesungguhnya memang media tontonan ini adalah hal yang paling mudah bagiku untuk masuk ke dunia anak-anak. Dari diskusi pendapat mereka setelah menonton, selalu bisa dijadikan pelajaran dari sudut pandang mereka akan sesuatu.
Aseli Mbak jadi orang tua yang gak egois itu susah lo, ya! Susah bukan berarti gak bisa lo, ya. S.u.s.a.h.
BalasHapusKalau jadi orang tua itu siap gak siap ya belajar juga gak egois donk. Ada film dewasa bagus, ortu tertarik eeeh ada anak masih kecil diajaklah ke bioskop. Giliran anak nangis, kok malah nyolot tu ortunya, aku kok gemez ya. Si bayi dijadikan kambing hitam, huaaaaaaah
Jangan plis jangan. Kalau bisa tahan ego kita untuk ke bioskop bersama anak. Mending download film ramah anak yg legal, terus nonton bareng di rumah. Kalaupun ke bioskop jgn bawa anak
BalasHapusIya, ajak anak ke bioskop itu ada banyak yang harus dipersiapkan
BalasHapusKalau aku, pertama ya pasti milih film yang memang untuk anak
Kedua, kasih briefing anak-anak gimana peraturan nonton bioskop
Sampai saat ini yg usia anak saya 4 tahun belum pernah saya ajak ke bioskop.. Tp memang kita harus lebih tau riview film yg mau dilihat ya kalau ke bioskop.. Apalagi jika film tersebut tidak sesuai keinginan anak juga.. Pasti anak akan ceoat bosan ya..
BalasHapusAku malah pernah liat ada ortu bawa bayi ke bioskop buat liat film Marvell. Ya jelas si bayi auto nangis terus sepanjang pemutaran film. Ngeri aja sama kesehatan gendang telinga si bayi.
BalasHapusMemang membawa anak ke bioskop harus pakai pertimbangan ya.
BalasHapusSejujurnya belum pernah ajak anak nonton bioskop. Kemarin mau nonton Minions tapi malah ga kejadian hehe. Thansk tips dan triknya!
BalasHapusSayang sekali masih banyak orangtua yang tidak memiliki literasi memadai. Harusnya mencari tahu dulu segala sesuatu tentang film yang akan ditonton, yaa seperti yang dilakukan Mba Sari itu kan. Jangan sampai kita ingin memberikan hiburan bagi keluarga, yang ada malah anak-anak jadi kebingungan dalam memroses pesan yang tidak tersampaikan dari film tersebut.
BalasHapuskarena anak-anak saya masih kecil jadi heboh sendiri, apalagi si bungsu, saat kakaknya ke toilet dia ikut begitu pula saat saya ke toilet
BalasHapusya memang usianya yang masih 4 tahun sehingga saat diajak nonton di bioskop ga bisa anteng
Saya jujur belum pernah nonton ke bioskop sama anak kecil. Tapi jadi penasaran jugananti gimana ya kalau punya anak dan bawa si anak ke bioskop. Harus penuh pertimbangan juga dong ya hehehe
BalasHapus