Kalau kamu berlibur ke Kota Batu, Jawa Timur, sempatkan singgah ke Museum Omah Munir.
Museum Omah Munir di Kota Batu. Foto: Nieke |
Kalau kamu berlibur ke Kota Batu, Jawa Timur, sempatkan singgah ke Museum Omah Munir. Enggak sulit kok, mencari tempatnya. Museum ini pasti kamu lewati dalam perjalanan menuju Taman Selecta, salah satu wisata yang terkenal di Batu. Tepatnya di Jalan Bukit Berbunga nomor 2 RT 04/RW 07 Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Dari Surabaya menuju kota Batu sekitar 90 km dan jaraknya sekitar 15 km dari Malang.
Sama sekali tak ada kesan seperti museum tatkala saya tiba di Museum Omah Munir. Bangunannya berupa rumah dengan pagar depan berwarna putih. Pintu gerbangnya berwarna putih. Petunjuk yang membuat saya tahu tempat itu museum adalah pelang berwarna merah yang terpasang di depan rumah, bertuliskan: Omah Munir. Ada sketsa wajah Munir di sana. Kata 'omah' merupakan bahasa Jawa yang artinya rumah.
Saat saya tiba di sana, Batu sedang hujan deras. Untungnya mobil bisa masuk dan merapat ke dekat teras rumah. Setelah saya keluar, sopir saya minta memindahkan mobil dan parkir persis di depan rumah. Di garasi luar terlihat beberapa motor terparkir di sana. Mobil pengunjung memang tak bisa diparkir di dalam karena keterbatasan tempat dan menjadi area masuk pengunjung.
Begitu tiba, saya diminta mengisi buku tamu yang diletakkan di atas meja depan teras. Di dekat pintu masuk rumah, berdiri banner berlatar warna kuning dengan tulisan merah: "Munir harus hidup terus dalam ingatan kita untuk Indonesia yang lebih menghormati hidup sesama."
Munir adalah aktivis Hak Asasi Manusia yang hidupnya berakhir di atas pesawat dalam perjalanan ke Belanda. Ia meninggal karena dibunuh dengan racun pada 7 September 2004. Di museum ini, pengunjung bisa belajar HAM dan mengetahui kiprah Munir Said Thalib semasa hidupnya. Hal besar yang ia kerjakan membuat namanya diabadikan menjadi nama jalan sepeda di Deen Haag, Belanda.
Berikut ini adalah 5 hal unik soal Museum Rumah Munir:
1. Omah Munir disebut-sebut sebagai museum Hak Asasi Manusia (HAM) pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Segala informasi tentang HAM bisa kamu temukan di sini. Termasuk ringkasan kasus orang hilang kala menjelang reformasi 1998. Mendiang Munir juga merupakan Pendiri Komisi untuk Orang Hilang (KontraS).
Museum Omah Munir menjadi tempat belajar soal Hak Asasi Manusia. Foto: Nieke |
2. Berkunjung ke Museum Omah Munir, tak dipungut biaya.
Meja kerja yang biasa dipakai oleh Munir diletakkan di museum Omah Munir. Foto: Nieke |
3. Di Museum Rumah Munir, pengunjung bisa belajar soal sejarah perjuangan HAM dan kehidupan para pembela HAM Indonesia. Misalnya aktivis buruh Marsinah dan beberapa peristiwa pelanggaran HAM di Aceh dan Timor Timur (sekarang Timor Leste). Museum Omah Munir memang didirikan dengan misi pendidikan tentang HAM di Indonesia. Bahkan ada Aceh Corner di sini.
Patung wajah Marsinah, buruh dan aktivis yang meninggal pada masa orde baru. Foto: Nieke |
Jalan hidup sang pejuang HAM, Munir. Foto: Nieke |
Di Museum Rumah Munir, kita akan mengetahui banyak kasus yang berhubungan dengan HAM. Foto: Nieke |
5. Museum Omah Munir dulunya adalah rumah Munir dan keluarganya. Kamu bisa menemukan barang peninggalan pribadinya semasa hidup. Seperti meja kerja yang biasa dipakai Munir, jaket, kemeja, skripsi, kartu identitas seperti KTP dan SIM, bahkan paspor yang dipakai Munir kala perjalanan terakhirnya ke Jakarta-Amsterdam.
Barang-barang pribadi Munir di Museum Omah Munir. Foto: Nieke |
Tak rugi meluangkan waktu sejenak singgah di Museum Omah Munir, dalam rangkaian itinerary wisata di Batu. Di sebelah bagian museum, yakni pada garasi bagian dalam juga terdapat kafe yang selain menjual makanan dan minuman, juga ada barang-barang suvenir.
Jadi, kapan kamu mau ke sini, Ferguso dan Marimar?
Salam,
@katanieke
Museum Omah Munir
Jam buka: Selasa-Minggu 10.00-16.00
Jalan Bukit Berbunga nomor 2 RT 04/RW 07
Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur
Tulisan soal traveling dan kuliner lainnya, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi... terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya. Mohon berkomentar dengan sopan, tidak meninggalkan spam, tidak menggunakan LINK HIDUP di kolom komen. Sebelum berkomentar, mohon cek, apakah Anda sudah memiliki profil di akun Anda. Profil tanpa nama atau unknown profil tidak akan diterima berkomentar. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tidak gunakan akun anonim.
Salam.