Menu

Percik Kata Nieke

Minggu, 22 Mei 2022

5 Buku yang Menginspirasi dan Meningkatkan Kemampuan Menulis

Mumpung masih momentum Hari Buku Nasional pada 17 Mei, saya ingin membagikan 5 (lima) buku yang pernah saya baca dan menginspirasi. 

Rekomedasi buku meningkatkan skill menulis
Rekomendasi buku yang menginspirasi menulis.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, kata menginspirasi memiliki makna menimbulkan inspirasi, mengilhami. Dengan kata lain, ketika membaca buku-buku ini, saya menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang mencerahkan pikiran, mengubah kehidupan dan kepribadian, memperoleh sesuatu baik pemikiran maupun keahlian menulis. 


1. Tetralogi Pulau Buru, Pramoedya Ananta Toer


Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer
Dari tetralogi Pulau Buru, yang sudah difilmkan
adalah Bumi Manusia.


 Tetralogi adalah sebuah karya sastra yang terdiri dari empat cerita atau karya yang saling berhubungan satu sama lain. Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer ini terdiri dari Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Dinamai Pulau Buru lantaran pengerjaan karya-karya ini selama Pram ditahan di Pulau Buru semasa Orde Baru.

Buku-buku Pramoedya Ananta Toer sempat dilarang beredar pada era 1980-an karena dianggap mempropagandakan ajaran komunisme. Kenyataannya, Tetralogi Pulau Buru justru menggunakan latar belakang sejarah untuk mengisahkan kebangkitan nasional di Indonesia. Melalui tokoh bernama Raden Mas Minke atau Raden Mas Tirto Adhi Soerjo, tokoh pers pada masa penjajahan kolonial Belanda atau awal abad 19 dan 20, tulisan Pram justru menggambarkan nasionalisme.

Dari empat seri buku ini, buku yang pertama kali saya baca adalah Rumah Kaca. Seorang teman kuliah yang mengenalkan saya pada karya-karya Pram. Terpersona pada cerita Rumah Kaca, saya pun memburu tiga buku lainnya. Buku-buku Pram ini jelas ditulis berdasarkan riset yang luar biasa.

Saya pernah bertemu dengan Pramoedya Ananta Toer kala beliau hadir dalam acara bedah buku di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Di acara itu, Pram mengungkap alasan membuat tokoh-tokoh perempuan berkarakter kuat dalam buku-bukunya. Rupanya, Pram terinspirasi dari ibunya.  

Beberapa tahun kemudian setelah itu, nasib membawa saya ke Jakarta. Kala itu saya masih menjadi menjalani profesi jurnalis. Baru beberapa bulan. Tak dinyana, atasan menugaskan saya untuk menulis tentang Pramoedya Ananta Toer yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Dari situ saya tahu, Pram punya kebiasaan mengkliping koran-koran sebagai bahan bacaan dan risetnya. Luar biasa ya.

Beberapa hari setelah itu, beliau wafat. Saya menghadiri pemakaman Pramoedya di Tempat Pemakaman Umum, Karet Bivak, Jakarta. Banyak tokoh-tokoh termasuk dari dunia sastra yang menghadiri pemakaman beliau. Sekalipun Pram telah wafat, tulisan-tulisannya tetap kuat. Bahkan salah satu buku Tetralogi Pulau Buru ini sudah difilmkan dengan judul sama, Bumi Manusia.


Baca juga: Review IDN Live, Wadah Literasi Digital Generasi Z dan Milenial


2. Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela, Tetsuko Kuroyanagi


Totto Chan buku menginspirasj
Totto Chan membuat kita berpikir tentang kurikulum
pendidikan yang membebaskan anak menjadi diri sendiri dan kreatif.


Pertama kali membaca buku ini pada masa kuliah. Seorang teman merekomendasikan buku ini lantaran temanya yang bertema pendidikan. Saat itu, saya sedang getol membaca buku-buku bertema pendidikan, khususnya yang mengangkat topik pendidikan yang demokratis, mengutamakan cara berpikir kritis. Ia kemudian meminjamkan buku ini kepada saya. . 

Totto Chan berkisah tentang seorang gadis kecil yang kerap dikeluarkan dari sekolah karena dianggap nakal dan sulit diatur. Berkali-kali ia pindah sekolah. Ibunya kemudian menemukan sebuah sekolah kecil yang unik dengan cara mengajar yang berbeda dengan kurikulum. Namun di sekolah itulah justru gadis cilik ini memperlihatkan kecerdasannya dan berkembang.

Cerita ini berlatar tempat di Jepang dan diangkat dari kisah nyata. Yap, ini merupakan kisah hidup Tetsuko Kuroyanagi sendiri. Ia menulis sekuel dari buku pertama yang berjudul Totto Chan's Children. Di buku kedua itu, Tetsuko Kuroyanagi menceritakan dirinya yang telah dewasa dan mengejar impiannya. 

Berawal meminjam, saya kemudian mengkoleksi dua buku Tetsuko Kuroyanagi ini. Buku ini bisa menjadi contoh tulisan yang menyenangkan dari sebuah kisah nyata tentang diri sendiri.


3. The Alchemist, Paulo Coelho


Paulo Coelho The Alchemist
Kutipan populer Paulo Coelho di The Alchemist.


"Jika kau benar-benar menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta akan membantumu untuk mencapainya." Ini adalah kutipan paling populer dari buku The Alchemist karya Paulo Coelho.

The Alchemist menceritakan seorang penggembala domba muda dari Andalusia yang memutuskan untuk mengembara untuk mencari harta karun. Kisah pengelanaan sang pria muda ini dituturkan dengan begitu menarik dan dengan cara yang tak pernah terpikir sebelumnya. Ini membuat pembaca menikmati halaman demi halaman tanpa terasa. 

Kisah pemuda ini berkelana keliling dunia juga membuat pembaca berpikir tentang filosofi dan arti kehidupan, tanpa menggurui. Sekalipun buku ini merupakan fiksi, heberapa hal yang bisa dipetik dari The Alchemist: arti kehidupan, teman dan keluarga, serta keberanian mengejar mimpi. Cara bertutur Paulo Coelho juga luar biasa.


4. Tuesday with Morrie, Mitch Albom


Tuesday with Morrie Mitch Albom
 Selasa Bersama Morrie juga diangkat dari kisah nyata.


Tuesday with Morrie sejatinya merupakan jenis tulisan memoar atau memoir yang menceritakan kunjungan-kunjungan Mitch Albom ke rumah profesor yang ia kagumi. Profesor ini berpengaruh dalam hidup Albom. Sedihnya, sang profesor mengidap suatu sakit dan menanti saat-saat terakhirnya.

Melalui tulisan Albom yang adalah wartawan olahraga, pembaca bisa belajar cara bertutur yang sangat mengalir dengan bergantian sudut pandang. Bahkan, dari tulisan Albom pembaca bisa belajar cara menuliskan memoar dengan gaya yang berbeda.

Saya terinspirasi tulisan Albom ini dan menerapkan caranya menulis memoar ke salah satu tulisan saya. Kebetulan, saya kala itu hendak menulis memoar sebuah grup band legendaris Indonesia. Biasanya tokoh memoar hanya seorang dan lebih mudah jika demikian. Tingkat kesulitan menulis jadi lebih menantang ketika harus menulis sudut pandang tiap anggota band tersebut. Jadilah saya gunakan cara Albom menulis berdasar Tuesday with Morrie.

Buku Tuesday with Morrie sendiri adalah buku berkesan yang pernah saya baca. Saya yakin juga meninggalkan kesan baik di pembaca lainnya. Tanpa bertele-tele dan menggurui, Albom berbicara tentang toleransi, menghargai perbedaan, hubungan dengan Tuhan dan manusia, serta kehidupan dan kematian.


5. Mengarang Itu Gampang, Arswendo Atmowiloto


rekomendasi buku untuk penulis pemula
Rekomendasi buku terutama buat penulis pemula.


Buku Mengarang Itu Gampang adalah buku yang paling membantu saya ketika saya baru belajar menulis. Dalam buku ini, Arswendo Atmowiloto mengajar menulis sangat detil dan langkah demi langkah. Mudah dipahami baik bagi penulis pemula maupun penulis yang sudah ahli untuk menyegarkan keahlian menulisnya.

Saya sangat merekomendasikan buku ini dibaca terutama bagi penulis yang mengalami writer's block, yang kebingungan hendak menulis darimana, penulis pemula, dan siapapun yang ingin belajar menulis. 


Baca juga: Rekomendasi Buku untuk Memperkaya Diksi: Bahasa Terbitan Tempo


Sebenarnya banyak buku-buku yang menginspirasi dan tidak hanya lima judul ini saja. Pada kesempatan lain, akan saya bagikan lagi buku-buku yang bagus. Omong-omong, dari lima yang saya ceritakan ini, apakah kalian sudah membacanya? Adakah buku yang juga menginspirasi dan meningkatkan kemampuan menulismu? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.


Salam hangat, 

Kata Nieke

28 komentar:

  1. Saya malah baru tahu kelima buku ini. Maksudnya kalau dengar sih udah, tapi bahasan detail seperti ini baru sekarang. Sebagai penulis, sudah seharusnya diiringi banyak membaca sih ya. Ah ternyata saya mainnya belum jauh ...

    BalasHapus
  2. Wah, kelima buku di atas setahu saya emang menarik dan menginspirasi banyak orang. Saya sendiri paling memfavoritkan Totto Chan. Waktu itu ada seorang penulis senior yang merekomendasikan buku ini. Menarik buat saya.
    Sedangkan bukunya Pak Pram, saya belum pernah baca. Malah udah nonton filmnya, hehe. Pastinya ada beda sensasi lah yaa... Kalau Mitch Albom, pernah sih baca bukunya tapi judulnya "The Five People You Meet in Heaven". Setahu saya, hampir semua bukunya menarik.
    Rekomendasi buku yang sip nih, Mbak :)

    BalasHapus
  3. Wah aku juga dulu suka banget baca Totto Chan tapi sekarang sudah cukup lama juga ngak baca buku fisik, soalnya memang lebih mudah baca buku digital tapi tetap kangen baca buku fisik. Semoga di hari buku ini akan semakin banyak generasi muda yang tertarik membaca buku apapun bentuknya, baik fisik maupun digital.

    BalasHapus
  4. Saya sudah membaca Totochan ini, kalau yang lain belum. DI antara kelimanya yang terakhir itu jadi ingin memiliki, bia bis belajar menulis lebih baik lagi.

    BalasHapus
  5. Semuanya nyaris belum saya baca

    BalasHapus
  6. Aku jadi pingin baca buku Tuesday with Morrie.
    Rasanya kita sama nih, kak Nieke... lebih seneng non-fiksi tapi gak menolak fiksi. Hehhee.. Aku sedang baca buku Prof Rhenald Kasali yang baper.

    Rasanya setiap buku bikin kita terbawa ke dunia sang penulis.
    Selamat Hari Buku Nasional.

    BalasHapus
  7. Buku-bukunya Pram emang bagus banget. Keliatan sih tulisan dari hasil riset yang mendalam, ceritanya detail.

    BalasHapus
  8. Totto chan memang buku bagus sepanjang masa menurutku. Aku juga masih suka baca kalo misal mau inget-inget lagi pelajaran parenting di situ

    BalasHapus
  9. Wah ternyata buku Totto Chan nggak hanya buku parenting ya mbak
    Tapi bisa jadi referensi untuk terus menulis

    BalasHapus
  10. Tak ada satu pun dr buku2 d atas yg pernah sy baca. sprtnya seru jg nih bs jd rekomendasi bahan bacaan

    BalasHapus
  11. Saya suka Totto Chan mbak, kebetulan punya bukunya juga dan di baca berulang2. Saya juga tukis reviewnya di blog. Menurutku buku ini memang menginspirasi sekali.

    BalasHapus
  12. wah mantaaaap. bukunya pram favoritku yang anak semua bangsa. nyeseknya itu kerasa banget. nah kalau buku Mengarang Itu Gampangnya Arswendo Atmowiloto, baru beli belum lama. belum selesai baca, hehe

    BalasHapus
  13. Saya udah baca Toto Chan dan Tuesday with Morie. Keduanya bagus banget, ngasih kesan yang mendalam. Sayang sekarang saya lagi mengalami reading slump. Gimana caranya biar termotivasi untuk baca buku lagi, ya, Mbak?

    BalasHapus
  14. Dimana ya saya bisa baca lima buku ini dg gratis dan legal?

    BalasHapus
  15. Saya tertarik baca The Alchemist, Paulo Coelho, karna filosofi nya arti kehidupan dan merangkul disekililing kita..

    BalasHapus
  16. Saya tertarik baca The Alchemist, Paulo Coelho, karna filosofi nya arti kehidupan dan merangkul disekililing kita..

    BalasHapus
  17. Dari kelima buku di atas, sepertinya saya penasaran dengan nomor 2 yaitu Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela, Tetsuko Kuroyanagi. Penasaran dengan kurikulum sekolah tersebut yang membuatnya bisa berkembang, apalagi ini kisah nyata.

    BalasHapus
  18. aaahh buku - buku diatas sebagian udah saya baca dan jadi favorite saya. Totto chan dan tuesday with morie juga The Alchemist, Paulo Coelho. best book ever sih menurutku. tapi belum sampai jadi inspirasi untuk menulis, hehe. maafkan. tapi jadi motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari

    BalasHapus
  19. Waaah kakaknya termasuk yang beruntung bisa berada dekat bahkan langsung melihat aktivitas seorang Pramoedya Ananta Toer. Gak semua orang punya kesempatan berharga ini, lho kak.

    BalasHapus
  20. Beberapa rekomendasi di atas aku pernah baca ulasannya di sosmed. Lumayan bersliweran. Beberapa yg lain sama sekali belum tau. Emang biasanya yg rajin baca, bisa lebih mudah menulis. Skg masih ditempelin bocil, belum bisa baca fokus.. baca bukunya lompat2 gak selesai2 wkwk

    BalasHapus
  21. Daku belum baca 5 judul buku di atas kak. Namun pas lihat ada Pramoedya Ananta Toer wah ini nih memang bisa dapat inspirasi pastinya kita, terutama dalam hal diksi juga ya

    BalasHapus
  22. Saya yakin semakin banyak baca buku semakin kita memiliki kosa kata yang luas.

    BalasHapus
  23. Bumi Manusia dan The Alchemist aku udah baca mba, dan emang keren banget banget banget! Yang lain aku belum baca jadi aku masukin wishlist dulu ah, makasih rekomendasinya mba.

    BalasHapus
  24. Dari 5 buku yang dijabarkan aku baru baca yang terakhir hehehe itupun gara2 aku sedang asyik bikin cernak terus direkomendasikan buat baca buku ini

    BalasHapus
  25. satu-satunya buku dalam daftar yang pernah kubaca adalah The Alcemist. itu pun jaman kuliah awal-awal banget. dan menarik nih buat baca-baca buku lainnya, jadi inget udah lama banget gak belanja buku.

    BalasHapus
  26. Wah saat ini butuh bacaan seperti ini nih, kalau dari kelima buku ini belum pernah baca tapi sudah sering dengar Promoedya Ananta Toer dan Totto Chan dengan karya2 mereka yg selalu keren...

    BalasHapus
  27. Mbak aku suka banget nih totto chan, entah berapa Kali Aku sudah baca berulang-ulang. Karena memang sebagus itu ya mbak

    BalasHapus
  28. hiks, buku buku diatas belum pernah aku baca semua mbak
    Buku Pramoedya ini buanyak banget yang bilang bagus, tapi malah aku belum pernah baca, penasaran sama penulisan karya karya pak Pramoe, pasti "nyeni" gitu ya nulisnya

    BalasHapus

Hi... terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya. Mohon berkomentar dengan sopan, tidak meninggalkan spam, tidak menggunakan LINK HIDUP di kolom komen. Sebelum berkomentar, mohon cek, apakah Anda sudah memiliki profil di akun Anda. Profil tanpa nama atau unknown profil tidak akan diterima berkomentar. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya tidak gunakan akun anonim.

Salam.