Jumat, 18 Oktober 2024
Kabut Berduri di FFI 2024 dan Sanja Sang Alpha Female

Kamis, 03 Oktober 2024
Menengok Sejarah Taman Selecta Batu di Kafe Nakula
Tahukah kamu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta pernah berlibur di Taman Selecta Kota Batu, Jawa Timur?
![]() |
Taman Selecta Kota Batu, salah satu wisata tertua di Indonesia. Foto pribadi @katanieke |

Rabu, 28 Agustus 2024
Ketika Deadpool and Wolverine Merangkul Generasi Penonton Baby Boomer, Milenial, hingga Z
Deadpool and Wolverine bisa menarik perhatian khalayak dari lintas generasi. Apa strateginya?
![]() |
Deadpool & Wolverine yang dibintangi Ryan Reynolds dan Hugh Jackman populer lantaran Dance Deadpool. |

Minggu, 25 Agustus 2024
Bakso dan Mie Soun Mojopahit, Nuansa Jogja di Surabaya
Makan bakso di Surabaya yang suasananya bikin kamu merasa di Jogja. Pesen baksonya saja pakai Bahasa Jawa.
![]() |
Bakso dan Mie Soun Mojopahit di Surabaya. Foto pribadi @katanieke |

Jumat, 09 Agustus 2024
Malam Minggu di Ramyeon Express Kota Lama Semarang
Cerita pengalaman saat melihat cara bikin bingso, kuliner Korea di Ramyon Express Kota Lama Semarang.

Selasa, 09 Juli 2024
Menjajal Sate Taichan Senayan di Jogja
![]() |
Sate taichan. Sumber foto: Tiktok @katanieke Diolah dengan grafis Canva. |

Rabu, 05 Juni 2024
Steak Pasar Tunjungan, Menikmati Steak dalam Pasar
Ada restoran steak di dalam pasar? Ini cerita saya saat makan Steak Pasar Tunjungan, Surabaya.

Rabu, 24 April 2024
Tak Sekadar Ngeteh di Tong Dji Tea House
Ternyata Tong Dji Tea House tak sekadar tempat buat duduk ngeteh. Konsumen bisa menjajal menu makanan khas Indonesia.

Rabu, 06 Maret 2024
Merah Merona Nasi Goreng Finna di House of Wok
Aroma saus tiram menguar di udara ketika nasi goreng Finna House of Wok dihidangkan. Warnanya merah merona. Menggoda.
House of Wok di Mal BG Junction Surabaya
Review Nasi Goreng Finna House of Wok

Sabtu, 09 Desember 2023
Kenapa Pengunjung Tak Boleh Bawa Makanan dan Minuman Luar ke Dalam Resto
Pernah dilarang bawa makanan dari luar resto? Ternyata ini alasannya.
Drama Queen di Sebuah Resto
Lagi asyik-asyiknya makan di sebuah restoran dalam mal, tiba-tiba terjadi keributan kecil. Sejumlah pengunjung marah-marah dan menyindir pegawai resto yang berdiri persis di depan pintu masuk. Saya tahu kejadian ini karena duduk di dekat pintu masuk.
Saat itu saya sedang menikmati ramen daging sapi dengan kuah yang kaldunya gurih. Sesuai namanya, mie keriting dengan tekstur agak bergelombang, tebal, kenyal sekaligus empuk, yang tenggelam dalam kuah kaldu. Berpadu dengan irisan daging sapi dengan panjang sekitar 2 cm yang manis bercampur gurihnya kaldu. Yummy yummy.
Saya sedang mempraktikkan mindful eating atau makan dengan kesadaran sepenuhnya. Bahkan ponsel saya letakkan dalam tas agar tidak terdistraksi.
"Maaf, Bu, Kak, tidak bisa membawa masuk makanan dan minuman dari luar," saya mendengar suara pegawai resto perempuan berbicara dengan sopan.
"Masa tidak bisa, saya pernah di ***** Plasa masuk kok bisa," sahut pengunjung perempuan dengan nada jengkel dan ngeyel.
Saya melirik ke arah pintu masuk. Terlihat sekitar tiga-empat orang pengunjung. Masing-masing memang membawa makanan dan minuman dari luar. Mulai dari jajan ayam nugget berbumbu, kentang goreng, hingga minuman kekinian seperti cincau dan boba.
Mereka rupanya tidak terima, ketika diberitahu tidak bisa membawa makanan dan minuman dari luar. Sebenarnya di sebelah karyawan resto yang bertugas di depan pintu itu, terdapat sebuah meja kecil. Terlihat beberapa gelas minuman pengunjung resto yang diletakkan di sana, sementara pemiliknya sedang duduk di meja resto menikmati hidangan. Sepertinya mereka enggan meniru pengunjung lain dengan meletakkan jajanan dari luar di meja itu. Maka, mereka meneruskan omelan dengan nada kencang dan menyindir-nyindir.
Saya teringat masa lalu. Beberapa tahun lalu, saya pernah mengalami hal serupa di sebuah mal lain di pusat kota. Terlanjur beli minuman kemasan, lalu masuk ke sebuah resto masakan Indonesia. Salah seorang karyawan memberitahukan hal serupa kepada saya. Saya lalu menyimpan minuman itu dalam kantong, lalu berujar ke karyawannya.
"Saya memesan minuman dari resto ya, yang saya bawa, saya simpan," kata saya.
Sejak saat itu saya sebenarnya penasaran kenapa resto tidak membolehkan pengunjung membawa makanan dan minuman dari luar. Apakah karena resto tidak mau rugi ya? Ya masuk akal sih.
Saya juga pernah bertanya pada teman saya yang punya usaha resto. Kalau pengunjung singgah berjam-jam, membawa 'bekal' sendiri, memesan sedikit atau bahkan tidak memesan bukan hanya soal rugi, tapi juga etika. Lagian, kalau bawa makanan sendiri, kenapa tidak memilih makan di food court atau pujasera saja ya.
Apa iya, hanya soal etika?
*
Kalau Bawa Makanan, Izin Dulu
Saat masih tinggal di Jakarta, saya dan teman-teman pernah booking atau memesan meja di sebuah resto. Ceritanya, kami patungan hendak bikin surprise party atau pesta kejutan sederhana untuk seorang teman yang ulang tahun. Sirkel pertemanan saya punya kebiasaan unik--justru menraktir teman yang ultah, bukan minta ditraktir.
Nah, pesta ulang tahun biasanya kan menyajikan kue tart. Teman saya yang bertugas menyiapkan kue tart, tetiba melapor.
"Tadi saya nanya ke pihak resto, apakah dibolehkan bawa tart dari luar. Ternyata tidak bisa, gaes," katanya.
"Wah, apa ganti venue (tempat) saja?" sahut teman yang lain.
"Restonya punya atau produksi kue tart, nggak? Kalau iya, tartnya beli sekalian aja di restonya," usul yang lain.
Akhirnya kami memutuskan tetap di tempat yang sama, tapi membeli tart dari resto tersebut. Sebenarnya tidak semua resto menolak. Pada lain kesempatan, kami mencoba resto yang berbeda. Saat kami menanyakan, apakah boleh bawa kue tart ternyata pihak resto membolehkan. Apalagi resto tidak menjual tart.
Lho, kenapa resto yang ini bisa ya? Ternyata ada syaratnya. Kue tart yang dibawa sudah berlabel halal. Pihak resto juga membantu dengan menyediakan piring-piring kecil untuk makan kue tart. Ternyata itu kata kuncinya: label halal.
Kalau pengunjung bertanya atau minta izin terlebih dulu, terhindar dari kejadian tidak mengenakkan. Daripada merasa tersinggung atau dipermalukan, walau ketika diberitahu secara baik-baik.
Dalam beberapa hal biasanya resto juga membuat pengecualian. Misalnya ketika membawa air minum khusus untuk membuat susu bayi dan anak kecil.
*
Kewajiban Pemilik Sertifikasi Halal
Rupanya restoran yang sudah mengantongi sertifikat halal memiliki kewajiban melarang pengunjung membawa makanan dan minuman dari luar. Sertifikat halal menjadi jaminan bahwa makanan yang dijual halal. Demikian pula dengan peralatan dan proses masaknya. Seluruh bahan baku yang digunakan pun harus mempunyai label halal.
Jadi wajarlah, jika sebuah resto memiliki kebijakan tidak membolehkan pengunjung membawa makanan dan minuman dari luar. Tentunya untuk mencegah agar tidak ada makanan non-halal yang dibawa pengunjung dari luar.
Masih ingat kan, cerita seorang influencer terkenal yang membawa krupuk mengandung babi ke dalam sebuah restoran yang telah berlabel halal. Ia menayangkan momen ia makan krupuk non-halal dicampur makanan halal di resto tersebut di sebuah media sosial. Hebohlah netizen.
Tak lama, menanggapi viralnya unggahan influencer tersebut, pihak resto merespon dengan menayangkan adegan penghancuran mangkok dan peralatan makanan di media sosial. Penghancuran peralatan makanan tersebut untuk mencegah agar bekas alat makan yang telah digunakan sebagai wadah makanan non-halal, tidak digunakan pengunjung lain.
Satu orang influencer mengakibatkan penghancuran seluruh alat makan di resto tersebut. Pihak resto kemudian menyatakan akan menggunakan peralatan baru. Artinya, mereka mengeluarkan biaya untuk membeli perabotan baru. Hmm, bayangkan berapa biaya kerugiannya. Belum masalah kredibilitas.
Beruntungnya, si influencer merasa bersalah. Ia juga menyatakan permohonan maaf disertai kesediaan untuk membayar kerugian resto tersebut. Si influencer menunjukkan itikadnya bertanggung jawab. Tidak ada lanjutan tindakan hukum atas insiden ini.
*
Bagaimana dengan Resto Non-Halal
Resto atau tempat yang menyediakan makanan non-halal pun punya aturan. Pengunjung juga tidak bisa sembarangan membawa makanan dan minuman dari luar. Biasanya lantaran mereka hendak menjaga kualitas makanan dan minuman yang disediakan.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Semisalnya saja tetiba ada pengunjung keracunan makanan, yang ternyata akibat kandungan makanan yang dibawanya dari luar. Hal-hal seperti inilah yang dijaga oleh pihak atau pengelola usaha makanan dan minuman.
*
Kesimpulan
Pernah dengar slogan 'pembeli adalah raja'? Slogan itu tentu tidak bisa diterapkan mentah-mentah dalam hal ini. Seandainya pun pembeli seorang raja, raja biasanya adalah pemimpin yang dituntut berwibawa dan bijaksana. Bijaksana dalam mematuhi aturan suatu tempat dan tidak bersikap seenak jidat.
Bagaimana dengan teman pembaca? Pernah mengalami hal serupa?
Salam hangat,
Kata Nieke

Minggu, 22 Oktober 2023
Kafe Pisang di Rumah Sakit PHC Surabaya
Kafe Pisang. Baru kali ini menemukan kafe yang membuat saya merasa tak berada dalam rumah sakit.
Nostalgia Kafe Pisang
Terkesan Pelayanan

Kamis, 29 Desember 2022
Reborn Rich: Drakor Song Joong-ki yang Minim Romance tapi Rating Tinggi
Dalam drakor Reborn Rich, Song Joong-ki memerankan dua karakter. Drakor ini minim adegan romantis, tapi rating tinggi. Apa rahasianya?
![]() |
Review drakor Reborn Rich, drama terbaru Song Jong-ki. Sumber: JTBC |

Jumat, 23 Desember 2022
Alasan Alchemy of Souls 2 Layak Ditonton
Alchemy of Souls season 2 atau musim kedua tayang dengan Lee Jae-wook dan Go Yoon-jung. Banyak kontraversi di khalayak netizen.
![]() |
Review sinopsis drakor Alchemy of Souls. Foto: tvN |

Sabtu, 10 Desember 2022
Klaska Residence Apartemen Surabaya Suasananya Serasa Staycation
Yuk, intip Klaska Residence, apartemen di Surabaya yang Instagramable. Suasananya bikin healing, serasa staycation tiap hari.
![]() |
Klaska Residence, apartemen Surabaya. Foto: kompilasi foto pribadi dan foto dari Klaska Residence. |

Senin, 05 Desember 2022
10 Manfaat Kencan #SuamiIstriMasak, Bukan Cuma Kesetaraan Gender
Kolaborasi #SuamiIstriMasak ternyata banyak manfaatnya. Kencan di dapur bisa bikin hubungan makin hangat seperti Titi Kamal dan Christian Sugiono.
Siapa bilang suami istri masak bersama hanya ada di adegan drama Korea? Melihat laki-laki mengunggah foto memasak memang adalah hal langka di laman media sosial. Foto memasak ya, bukan foto masakan. Dari sekian ratus teman dengan jenis kelamin pria yang ada di daftar pertemanan saya, bisa dihitung jari. Salah satunya teman saya, Jaya.
Bukan cuma sekali dua kali, beberapa kali ia mengunggah beberapa foto proses memasak di laman media sosialnya. Mulai dari sop brenebon khas Manado, dengan kacang merah yang berenang dalam kuah kaldu daging, sop udang ala Wonton, mie tofu, hingga menjajal recook resep makanan Korea.
Jaya bukanlah pengangguran. Jaya juga bukan koki atau chef. Teman saya ini punya jabatan cukup tinggi di sebuah perusahaan kelas global, setara direktur divisi. Di sela-sela status komentar tentang berita-berita terkini, ia mengunggah foto kegiatan memasak di media sosialnya. Sebuah kegiatan yang di mata budaya patriarki yang masih cukup kental di Indonesia, dianggap identik dengan aktivitas perempuan.
Tak jarang ia juga memajang foto masakan yang ia buat dengan istrinya. Jaya dan istrinya, keduanya adalah teman baik saya. Mulai dari membuat roti, hingga makanan berat.
Suatu ketika, istrinya mesti menjaga ibunya yang sakit di rumah sakit. Jaya tak segan memasak buat anak-anaknya di rumah kala sang istri mesti berjaga di rumah sakit.
Salah satu anak Jaya adalah anak dengan kebutuhan khusus dengan usia kurang dari sepuluh tahun. Tapi Jaya bisa mengatasi semua problem di rumah dan tempat kerjanya bahkan tatkala sang istri sedang menjaga salah satu orangtuanya. Semua ini berkat komunikasi yang baik antara keduanya. Terutama, prinsip Jaya yang tidak menabukan melakukan kegiatan rumah tangga yang biasanya dilabelkan sebagai kegiatan perempuan.
Ya, kegiatan memasak kerap dilabeli sebagai kegiatan yang feminin. Aktivitas domestik dianggap menurunkan 'derajat' kaum pria, atau dianggap tidak maskulin. Tak jarang kalau ada laki-laki atau anak laki-laki ke dapur diteriaki, "Pamali! Ngapain anak laki-laki ke dapur?"
Jangankan ke dapur, tidak sedikit keluarga yang melarang anak laki-laki melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci pakaian, dan sebagainya. Semua jenis pekerjaan itu biasanya dilimpahkan ke ibu atau anak perempuan.
Biasanya pola asuh semacam ini berangkat dari filosofi semacam macak (berdandan), manak (memiliki anak), masak (urusan dapur). Pola asuh yang menempatkan perempuan dalam peran sektor domestik. Pola asuh semacam ini ya jelas saja melahirkan generasi pria yang kalau masuk ke dapur dianggap 'ngerecoki' alias malah bikin repot dan berantakan. Soalnya mereka tak dibiasakan sejak kecil.
Lain halnya kalau sejak kecil anak-anak laki-laki terbiasa mengerjakan hal-hal semacam itu. Teman saya lainnya, Yanti, melibatkan anak laki-lakinya minimal membereskan tempat tidurnya, menyapu kamarnya, membantu mengangkat pakaian kotornya ke ember dekat mesin cuci. Semua aktivitas itu diajarkan sejak usia dini. Anak laki-lakinya sudah bisa masak mie instan sendiri di usia sekolah dasar. Yanti ingin anaknya punya keahlian dalam kemandirian, yang berguna kelak jika pada saatnya nanti kuliah atau bekerja di luar kota, atau saat harus kos.
Memasak dan membersihkan rumah sebenarnya adalah keahlian untuk mandiri, baik untuk laki-laki dan perempuan. Ketika mereka hidup di rumah kos atau merantau misalnya, keahlian itu menjadi hal yang sangat bermanfaat. Pun dalam kehidupan pernikahan, hal ini menciptakan kesetaraan dalam keluarga. Anak pria akan terbiasa membantu ibu atau istrinya dalam pekerjaan domestik.
Menormalkan keterlibatan anak laki-laki dalam pekerjaan rumah adalah permulaan pembagian peran yang baik antara perempuan dan pria. Anak-anak jadi terbiasa melihat kolaborasi ayah dan ibunya dalam aktivitas di rumah dan melakukan pola yang sama di generasi berikutnya. Menciptakan kesetaraan dan keadilan gender dimulai dari dalam rumah.
Kolaborasi Bersama Suami Istri Bukan Hanya Soal Kesetaraan Gender
Menengok Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'setara' memiliki arti sejajar, sama tingginya, sama tingkatnya dalam hal kedudukan, sebanding, sepadan. Setara bukan berarti harus berarti sama. Idealnya suami istri adalah rekan setara dan saling mendukung.
Berkolaborasi dengan pasangan menciptakan kualitas hubungan yang sehat. Suami istri bisa berdiskusi pembagian pekerjaan domestik, masalah keuangan, dan sebagainya. Adanya kolaborasi suami istri memberikan hubungan dan komunikasi yang jauh lebih sehat dalam pernikahan.
Beban Perempuan Lebih Berat di Masa Pandemi
Dalam rumah tangga, perempuan mengerjakan hampir 90 persen pekerjaan di rumah. Belum lagi, perempuan bekerja--baik kerja di luar rumah atau pekerja lepas--mereka juga mengerjakan pekerjaan di rumah. Mulai memasak, membersihkan rumah, mengasuh anak, dan sebagainya dominan dikerjakan perempuan.
Ya, perempuan rentan menanggung beban ganda atau double burden. Beban ganda artinya salah satu jenis kelamin menanggung beban atau bekerja jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya.
Saat pandemi melanda, dunia bisnis dan industri mengurangi kegiatannya karena adanya penerapan bekerja dari rumah. Belum lagi, pandemi menyebabkan adanya penurunan pendapatan bahkan pemutusan hubungan kerja. Tidak sedikit ibu rumah tangga yang mesti mencari penghasilan tambahan atau bahkan penghasilan utama untuk menopang rumah tangga.
Sementara perempuan bekerja, juga mengalami beban ganda. Ia mesti menyelesaikan pekerjaan kantor meski bekerja dari rumah, mendampingi anak yang bersekolah dari rumah, sekaligus menyelesaikan pekerjaan rumah.
Riset Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) yang berjudul Menilai Dampak COVID-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia menyatakan bahwa sebanyak 19 persen perempuan mengalami peningkatan beban kerja rumah tangga tak berbayar. Dari jumlah itu, sebanyak 57 persen perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan, di antaranya lantaran beban pekerjaan domestik yang bertambah.
Mengutip dari situs Magdalene, Dwi Yuliawati Faiz, Head of Programmes di UN Women mengatakan hal tersebut merupakan cerminan ketidaksetaraan gender di Indonesia. Perempuan menanggung urusan domestik, merawat anak, dan keluarga.
Sebuah studi dari Nation Research pada 2018--masa sebelum pandemi, juga menyatakan perempuan rentan mengalami stres dalam keluarga karena pembagian peran dalam tugas domestik. Istri kurang dihargai ketika beraktivitas di rumah, salah satunya kegiatan dapur.
Riset-riset tersebut memperkuat argumen bahwa adanya kolaborasi suami istri, salah satunya dalam aktivitas masak bisa menciptakan hubungan yang lebih harmonis.
![]() |
. |
Eits, ini bukan cuma teori lho. Christian Sugiono dan Titi Kamal adalah pasangan selebritis yang kerap berkolaborasi dalam menyelesaikan pekerjaan domestik rumah tangga. Mengutip dari situs Kontan, Christian Sugiono mengaku tidak sungkan membantu Titi Kamal di dapur.
"Saya melihat Titi sibuk di dapur dan kadang terlihat lelah," ucapnya. "Jadi saya ikut membantu Titi di dapur, misalnya menyiapkan makanan untuk keluarga waktu akhir pekan."
Bagaimana respon Titi Kamal melihat suaminya yang bersedia terjun ke dapur--hal yang kerap dianggap tabu di pandangan masyarakat umum? Titi Kamal ternyata merasa senang. Ia membenarkan bahwa Christian sering sekali membantu saat dirinya sedang masak.
"Saya sama sekali tidak merasa terganggu tiap Tian (panggilan ke Christian Sugiono), ikut nimbrung di dapur," tutur Titi Kamal. "Saya justru terbantu dengan hal-hal kecil yang dilakukan Tian selama saya masak."
Titi Kamal mencontohkan saat ia memasak menu favorit Christian yakni tongseng kambing. Selama proses memasak, Christian ikut terlibat. "Takaran kecap harus sesuai sama seleranya. Jadi Tian sendiri yang menuang dan mencoba sendiri sudah pas atau belum rasanya," ujar Titi Kamal.
Tak heran ya, keluarga Titi Kamal dan Christian Sugiono ini terlihat harmonis. Bahkan pasangan selebritis ini didapuk jadi brand ambassador ikut kampanye #SuamiIstriMasak Kecap ABC, yang dinaungi PT Heinz ABC Indonesia. Boleh banget ini ditiru dalam keluarga-keluarga di Indonesia. Coba tengok deh video di bawah ini.
Saya tertawa melihat kelucuan-kelucuan di video ini. Wajah sang istri saat diberi kejutan, tadaaaa, tahu-tahu suaminya muncul ikut masak. Awalnya mungkin banyak kecanggungan, apalagi kalau sebelumnya suami istri tak punya kebiasaan masak bersama di dapur. Tapi ketika sudah dijalani, ternyata malah jadi menyenangkan. Serasa kencan suami istri masak walau cuma di dapur.
Apalagi kolaborasi suami istri dalam menyelesaikan pekerjaan domestik rumah tangga tak hanya bermanfaat mengurangi beban kerja istri. Tapi juga berpengaruh pada kesehatan mental istri, suami, dan anak-anak. Makanya, saya jadi semangat menulis soal ini di blog.
Habis gelap terbitlah terang. Habis nonton Youtube di atas terbitlah tulisan. Tadaaa... lahirlah tulisan yang sedang teman-teman baca ini. Biar teman-teman pembaca bisa 'kesetrum' inspirasi kolaborasi suami istri masak seperti Titi Kamal dan Christian Sugiono.
10 Manfaat Kencan Suami Istri Masak Bersama
![]() |
Ada banyak manfaat #SuamiIstriMasak bersama di dapur. Desain Canva oleh: Nieke |
1. Memasak bersama dapat memperkuat hubungan suami dan istri.
2. Salah satu cara menyatakan bahasa kasih ala Gary Chapman, yakni menyediakan waktu yang berkualitas (quality time) dan tindakan melayani (act of serving).
3. Memasak bersama menjadi ajang mengobrol antara suami istri secara mendalam.
4. Membangun kembali hubungan dan kemesraan suami istri. Saat memasak bersama, sepakati untuk tidak memegang ponsel dan laptop.
5. Menciptakan gaya hidup lebih sehat dengan memilih bahan makanan berkualitas dan bergizi. Bahkan, bisa membahas bersama soal menu.
6. Anak yang melihat orangtua memasak bersama tidak hanya belajar soal kesetaraan, tapi juga melihat kasih sayang dan kehangatan keluarga.
7. Memasak bersama bisa menciptakan momen romantis antara suami istri dan bahagia dalam keluarga.
8. Melalui kegiatan memasak bersama, suami istri membangun komunikasi, saling mengerti, dan kerja sama.
9. Mengenali lebih dekat dan dalam, bahkan menemukan hal-hal baru pada pasangan, yang bisa membuat suami istri lebih dekat.
10. Membangun sikap saling memahami dan percaya antara suami istri.
Hmm, setelah tahu banyak manfaat kolaborasi suami istri di dapur, bagaimana kalau teman pembaca mulai mencoba kegiatan masak bersama di rumah? Biar makin mesra seperti Titi Kamal dan Christian Sugiono. Uhuk-uhuk, ehem.
Tentu saja, ada beberapa tips yang bisa dipraktikkan agar kegiatan memasak bersama lancar. Apalagi kalau suami baru pertama terjun ke dapur, baru beberapa kali terlibat di dapur, atau masih canggung kala di dapur.
Ide Kolaborasi #SuamiIstriMasak di Dapur
![]() |
Sejumlah ide kencan suami istri di dapur. Desain dibuat dengan Canva oleh Nieke. |
🍱 Kolaborasi suami istri masak ini bisa dilakukan di rumah maupun saat liburan. Misalnya ketika staycation di hotel atau apartemen yang terdapat fasilitas dapur.
🍱 Kalau suami istri punya hobi kemping dan glamping, serta berjiwa petualang, masak bersama juga bisa dilakukan di dapur alam. Dengan catatan, menu masakan yang sederhana dan memungkinkan. Misalnya ikan bakar. Jangan lupa bersihkan sampah makanan agar alam tetap bersih.
🍱Berlibur dengan karavan? Biasanya fasilitas sewa karavan ini dilengkapi dengan peralatan masak dan alat barbeque. Makanan yang bisa dimasak bersama misalnya ikan bakar, daging barbeque, sate.
🍱 Tak ada bajet buat liburan? Tenang, kencan suami istri masak bisa kok berlangsung di rumah. Bersihkan area dapur dan ruang makan terlebih dulu agar nyaman. Agar kegiatan lebih seru, kenakan baju yang sama. Misalnya kompak memakai kaos berwarna merah.
Apabila suami benar-benar baru pertama kali terjun ke dapur, bisa mencoba menu masakan yang sederhana. Atau, bisa juga menu makanan berat agar lebih merasakan keseruan memasak bersama.
Teman pembaca bisa mengintip resep-resep masakan bahkan dari level mudah di kumpulan Resep ABC. Resep-resep yang disediakan https://www.heinzabc.co.id/ ini lengkap dengan prediksi durasi waktu memasak dan porsi kecukupan menu untuk berapa orang. Dan tentu saja, resep-resep tersebut menggunakan kecap ABC termasuk kecap manis ABC.
Kecap manis ABC ini sesuai untuk banyak jenis menu masakan karena terbuat dari perasan pertama kedelai pilihan. Unsur inilah yang memberi ekstrak rasa dan aroma maksimal pada masakan sehingga menjadi lebih kaya rasa. Untuk resep yang saya bagi di bawah ini menggunakan kecap manis ABC dan kecap asin ABC.
![]() |
Resep tahu telur dari kumpulan Resep ABC. |
7 Jurus Agar Kencan di Dapur Lancar:
1. Komunikasikan ajakan rencana memasak bersama suami sebagai kencan setelah pernikahan.
2. Ikut sertakan suami dalam merencanakan menu masakan.
3. Berbelanja bahan masakan bersama suami di supermarket.
4. Ketika hendak memasak, jauhkan ponsel dan laptop demi waktu yang berkualitas.
5. Apabila ini pertama kali suami terlibat di dapur, beri dia 'ruang' yang cukup lebar. Ruang untuk berbuat kesalahan. Jangan mengkritik atau mengkomentari, mengomeli ketika ia berbuat kesalahan. Puji dia ketika sudah melakukan sesuatu. Ucapkan kalimat semacam "terima kasih, sayang".
6. Putar musik kesukaan berdua, atau musik yang mengingatkan pada momen tertentu. Misalnya saat pertama kali bertemu, jadian, tunangan, pernikahan.
7. Siapkan waktu yang cukup panjang agar waktu memasak bersama menjadi waktu yang berkualitas. Kalau perlu, kosongkan agenda hari itu seharian, agar bisa menikmati kencan suami istri di dapur.
Bagaimana, terbayang serunya kalau suami istri memasak bersama di dapur, kan? Adegan yang biasanya hanya terpampang di drama Korea bisa kok jadi realita. Yuk, bisa yuk!
![]() |
Kolaborasi suami istri masak bisa menjadi kegiatan mengasyikkan. Desain dengan Canva oleh Nieke. |
Masih ingat cerita Titi Kamal dan Christian Sugiono yang tak segan masak bersama di beberapa alinea di atas, kan? Pasangan selebriti ini ikut kampanye #SuamiIstriMasak yang diadakan brand Kecap ABC.
Ternyata, Kecap ABC turut mendukung kesetaran gender dengan cara mengadakan kampanye #SuamiIstriMasak sejak 2018. Tahun ini menginjak tahun kelima PT Heinz ABC Indonesia berkomitmen menyuarakan kesetaraan gender melalui Kecap ABC. PT Heinz ABC Indonesia adalah bagian dari The Kraft Heinz Company, produsen makanan dan minuman kelas global.
Kampanye Kecap ABC ini bermula dari hasil riset studi HILL ASEAN 2018 yang memperlihatkan bahwa kesetaraan gender berjalan cukup rendah di area dapur. Hanya 3 dari 10 suami yang mau membantu istrinya di dapur.
Itu sebabnya, Kecap ABC mendukung kolaborasi suami dan istri di dapur untuk menciptakan keluarga yang kompak dan saling mendukung. Mulai 2018, Kecap ABC menggelar kampanye #SuamiIstriMasak. Untuk meluruhkan pandangan-pandangan yang tidak setara gender dan menabukan keterlibatan pria di dapur, Kecap ABC mengadakan kampanye tersebut melalui video-video #SuamiIstriMasak.
Berikut ini rangkaian kampanye Kecap ABC soal kesetaraan gender dan mendorong kolaborasi suami istri di dapur:
2018 - Kecap ABC Mengadakan Akademi Suami Sejati
Kecap ABC menayangkan iklan televisi yang mengajak para suami membantu istrinya memasak. Adegan memperlihatkan seorang suami yang baru saja pulang kerja lalu duduk di sofa. "Ah capeknya!" ucapnya.
Pandangannya terpaku pada anak perempuannya yang masih kecil tengah asyik menggambar sosok perempuan mengenakan pakaian super. "Itu adek ya?" tanyanya.
"Ini super bunda," jawab anaknya.
"Kekuatan super bunda apa?" tanya sang ayah lagi.
"Banyak! Bangun pagi, kerja, masak," tuturnya.
"Kalau ayah?"
"Ayah cuma ngantor! Bunda udah ngantor, masih kuat masak," jawabnya sambil menunjuk sang ibu yang sedang memasak.
Sang suami lalu menatap istrinya di dapur. Merasa tersentil dengan kata-kata anaknya. Ia bangkit beranjak dari sofa dan berdiri di samping istrinya. "Maaf ya, aku enggak pernah bantu," ucapnya menyesal. "Harusnya kalau aku bisa kerja, aku juga bisa masak."
Istrinya tersenyum bahagia. "Mau bantu?" Ia meraih sebotol kecap manis ABC lalu menyerahkannya ke tangan suaminya. "Ini, bisa bantu."
Adegan berlanjut pada momen mereka makan bersama. Anak perempuannya menggambar sang ayah yang mengenakan pakaian super di sisi super bunda dengan dirinya di bagian tengah. Adegan ditutup dengan sebuah kalimat dari narator: "Kecap manis ABC, bantu suami sejati masak lebih baik."
Selain kampanye kesetaraan gender melalui iklan televisi, Kecap ABC juga mengadakan Akademi Suami Sejati. Ini merupakan sebuah wadah para suami untuk belajar tips dan resep memasak. Kampanye ini mendapat sambutan dari Aliansi Laki-laki Baru, aliansi sejumlah organisasi non-pemerintah yang melibatkan pria untuk kampanye kesetaraan gender. Kedua pihak mengadakan gerakan memberi tutorial agar para suami bisa membantu masak para istri. Acara ini digelar di Bandung, Semarang, dan Malang.
2019 - Kampanye Kecap ABC Koki Muda Sejati
Kampanye ini diluncurkan bertepatan dengan hari Kesetaraan Perempuan pada 26 Agustus. Melalui kegiatan Koki Muda Sejati, Kecap ABC mengajak remaja laki-laki dari sekitar 50 sekolah menengah atas untuk belajar memasak. Wow, kalau tahun sebelumnya (2018) Kecap ABC mengajak para ayah, tahun berikutnya (2019) melibatkan anak lelaki dalam keluarga. Generasi kedua.
Melalui program ini, Kecap ABC berharap para anak lelaki di tiap keluarga bersedia membantu ibu mereka, sekaligus memiliki pemikiran tentang kesetaraan gender sejak dini. Dengan demikian, kelak mereka bisa menjadi suami atau pasangan yang setara di ranah dapur bersama istrinya di masa mendatang.
Kampanye-kampanye Kecap ABC ini bertujuan menciptakan citra suami sejati adalah suami yang mau membantu istrinya termasuk dalam kegiatan memasak.
2020 - Kampanye Kecap ABC Koki Muda Sejati
Kampanye Koki Muda Sejati berlanjut di tahun 2020, mengajak anak-anak lelaki untuk terlibat memasak melalui platform edukasi. Kecap ABC melalui program Koki Muda Sejati 2020 ingin menunjukkan bahwa semangat kesetaraan gender dimulai dari dalam keluarga, yakni di rumah.
Kecap ABC memandang penting edukasi isu kesetaraan gender pada usia generasi muda, karena dari data The Global Gender Gap Index 2020 yang dirilis oleh World Economic Forum, mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia kurang teredukasi kesetaraan gender sejak usia dini. Tak heran kan, anak laki-laki yang kemudian beranjak dewasa ini kemudian tertanam semacam doktrin bahwa perempuan harus bisa memasak dan mengurus dapur. Bahkan tak jarang juga, kaum perempuan yang berpikir demikian. Sementara urusan memasak dan dapur adalah tabu bagi laki-laki. Padahal tidak demikian.
2021 - Kampanye #SuamiIstriMasak Kolaborasi dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono
Kecap ABC meneruskan komitmen untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang kesetaraan gender. Salah satunya dimulai dari kegiatan memasak di dapur. Untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami dan istri di dapur, Kecap ABC menampilkan figur Titi Kamal dan Christian Sugiono.
![]() |
Titi Kamal dan Christian Sugiono giat mengajak para suami dan istri di seluruh Indonesia kolaborasi #SuamiIstriMasak. Screenshot dari Channel Youtube ABC Indonesia. |
Dalam kampanye #SuamiIstriMasak Kecap ABC, Titi Kamal dan Christian Sugiono giat mempromosikan tagar (tanda pagar) #SuamiIstriMasak di media sosial. Christian memperlihatkan dukungannya kepada Titi Kamal dengan tak segan membantunya masak di dapur. Christian menunjukkan kaum pria tak perlu takut dengan anggapan memasak hanya untuk perempuan. Titi juga mengajak para perempuan untuk tidak takut mengajak suami beraktivitas bersama di dapur.
Jadi, kapan teman pembaca bakal memulai menciptakan momen-momen manis dengan berkencan #SuamiIstriMasak di dapur?
***
Referensi:
https://kumparan.com/kumparanmom/5-manfaat-masak-bareng-suami-1xsEHLvMlJM/full
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3683641/studi-masak-bareng-suami-bikin-hubungan-makin-bahagia
https://www.cantika.com/read/1182147/ayo-memasak-bareng-pasangan-dan-rasakan-5-manfaat-berikut
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-banten/baca-berita/14763/Gender-Not-Equity-but-Equality.html
https://mix.co.id/marcomm/brand-communication/kampanyekan-kesetaraan-gender-kecap-abc-hadirkan-akademi-suami-sejati/
JIKE: Jurnal Ilmu Komunikasi Efek p-ISSN 2614-0829. Volume 3, No 1, Juli-Desember 2019 (94-104) e-ISSN 2615-7950104
https://kumparan.com/kumparanfood/cara-kecap-abc-dalam-mendukung-kesetaraan-gender-di-dapur-1rk2i94pH5M/full
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2921/survei-menilai-dampak-covid-19-perempuan-memikul-beban-lebih-berat-dibandingkan-laki-laki
https://magdalene.co/story/pentingnya-respons-ramah-gender-untuk-kurangi-kerentanan-perempuan
https://pressrelease.kontan.co.id/news/kecap-abc-dukung-kolaborasi-suami-istri-di-dapur-lewat-kampanye-suamiistrimasak
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210827093631-267-686140/kecap-abc-meneruskan-semangat-kesetaraan-gender-di-dapur
https://inforial.tempo.co/info/1005516/kecap-abc-kampanye-kesetaraan-gender
https://www.heinzabc.co.id/recipes/2000001

Sabtu, 12 November 2022
Biskuat Academy 2022, Jalan Ninja Bangun Inner Strength
Membangun inner strength bisa melalui kegiatan sepak bola Biskuat Academy. Inner strength berperan dalam mencapai prestasi akademik dan non-akademik.
![]() |
Sekolah bola online Biskuat Academy 2022. Foto pribadi, desain Canva. |

Jumat, 04 November 2022
Kuliner di Kediri: Lezatnya Ikan Bakar di O Seafood
Nemu tempat makan enak di Kediri, Jawa Timur. Resto O Seafood ini menyajikan ikan segar dalam menunya dengan harga terjangkau. Ini reviewnya.
![]() |
Pengalaman makan siang di resto O Seafood, Mojoroto, Kediri. Foto pribadi @katanieke |
